Pernahkah Anda bertanya, “Apa yang dapat membuat seseorang bertahan dan sukses di tempat kerjanya?”. Tempat kerja seringkali berperan sebagai sumber stres bagi para pekerjanya. Berbagai faktor—mulai dari pemenuhan deadline hingga persaingan antar karyawan—mampu membebani karyawan hingga menyebabkan stres. Jika kita melihat kembali pertanyaan di awal, beragam faktor yang menimbulkan stres di tempat kerja menjadikan kepintaran dan keuletan saja tidak cukup bagi seseorang untuk bertahan dan sukses di tempat kerjanya. Pekerja juga harus memiliki sumber daya psikologis untuk menghadapi beban serta situasi kerja yang tidak menentu. Dalam psikologi, kemampuan seseorang untuk beradaptasi dalam menghadapi tragedi, trauma, serta tekanan disebut dengan resiliensi.
Pandemi, Resiliensi, dan Karakter Kepribadian
Pandemi COVID-19 yang sedang melanda sebagian besar negara-negara di dunia menciptakan cara bekerja yang baru, termasuk di Indonesia. Hal ini juga turut menciptakan beban baru untuk para pekerja. Situasi baru yang menimbulkan tekanan psikologis bagi para bekerja membuat pembahasan mengenai resiliensi menjadi sangat perlu untuk bicarakan. Saat ini, Anda dapat dengan mudah menemukan tips untuk meningkatkan resiliensi di berbagai website. Namun, apakah Anda tahu bahwa kepribadian seseorang juga sangat mempengaruhi tingkat resiliensi? Berdasarkan beberapa penelitian (Oshio dkk, 2018, Ercan, 2017), telah terbukti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara resiliensi dengan dimensi-dimensi pada Five Factor Model Personality.
Five Factor Model Personality sendiri merupakan lima dimensi besar kepribadian yang disusun oleh Allport dan Cattel, terdiri dari Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, serta Neuroticism. Setiap dimensi memiliki kontribusi tersendiri bagi resiliensi. Namun, bagaimanakah kelima dimensi tersebut berperan terhadap resiliensi pekerja di kala pandemi COVID-19? Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut kami paparkan hasil riset mengenai “Tinjauan Kepribadian Pekerja Kantor sebagai Prediktor Resiliensi di Era Pandemi Covid-19”.