Pada masa pandemi Covid-19, konten-konten mengenai kesehatan mental di media sosial pasti sudah tidak asing lagi. Berbagai organisasi, baik profit maupun non-profit, berlomba-lomba untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya kesehatan mental di masa pandemi dan mengadakan webinar serta workshop yang membekali pesertanya dengan pengetahuan dan strategi-strategi pemulihan seperti menangani stress di masa pandemi. Tidak hanya dari sisi pembuat konten, pengguna media sosial pun semakin sering mengidentifikasi gejala-gejala yang dialaminya dengan gangguan psikologis tertentu, seperti kecemasan, stress, depresi, bahkan ADHD.
Lalu, Mengapa hal ini terjadi? Meningkatnya mental health awareness mungkin merupakan salah satu faktor yang berkontribusi besar terhadap pemberian label atas gejala psikologis yang dialami masyarakat. Gejala psikologis yang dulunya tidak memiliki nama atau dianggap normal, sekarang disadari sebagai suatu gangguan yang perlu ditangani.
Selain faktor sosial, secara biologis pun sudah terbukti bahwa telah terjadi perubahan pada otak manusia pasca kebijakan lockdown/karantina, bahkan pada individu yang selama pandemi tidak terkena Covid-19 sekalipun. Penelitian oleh Brussaferi dkk. (2021) yang diberi judul “The Pandemic Brain” menemukan bahwa terjadi peningkatan neuroinflamasi pada otak partisipan setelah menjalani masa lockdown di Massachusetts, Amerika Serikat. Neuroinflamasi sendiri ditandai dengan kelelahan, depresi, perubahan mood, dan tekanan psikologis lainnya. Maka, tidak heran apabila pada masa pandemi ini semakin banyak orang yang mengeluhkan penurunan kesejahteraan mental mereka.
Bagaimana efek perubahan kondisi kesehatan mental individu, khususnya pada karyawan, terhadap kinerja dan hubungannya dengan kepribadian? Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut kami paparkan artikel mengenai “Stres, Kepribadian, dan Subjective Well-being pada Karyawan dalam Masa Pandemi Covid-19”.
Baca artikel lainnya dari Firstasia Consultants
- “Individual Strengths, Collective Impact”: A New Way to Promote Organization’s Sustainability
- The Other Side of Unemployment in Indonesia: Is the Current Generation of Workforce Really at Fault?
- The Rising Demand of Mental Health & Well-being: How it Links with Organization’s Business Strategy
- Make the Most from the Least: A Way to Boost Efficiency in Organization
- 3 Keys to Become “The Best Company” in 2024