Tes inteligensi dan kepribadian merupakan aspek-aspek yang sudah umum digunakan dalam dunia rekrutmen. Dengan dilakukannya asesmen inteligensi dan kepribadian terhadap kandidat, tim HR diharapkan dapat memahami atau memprediksi kinerja dari masing-masing kandidat ketika sudah bekerja nantinya (Edenborough, 2005). Menurut Leutner (2018), inteligensi dan kepribadian secara konsisten memprediksi kinerja karyawan, menjadikannya informasi yang berharga bagi organisasi
Penelitian-penelitian sebelumnya (Ackerman, 1996; von Stumm & Ackerman, 2013; DeYoung, 2011; dll.) telah membuktikan adanya hubungan/korelasi yang signifikan antara inteligensi dan kepribadian Five Factor Model. Five Factor Model Personality sendiri merupakan lima dimensi besar kepribadian yang disusun oleh Allport dan Cattell, terdiri dari Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, serta Neuroticism. Berdasarkan penelitian-penelitian ini, korelasi positif ditemukan antara IQ dengan domain Openness serta Emotional Stability, dan korelasi negatif ditemukan antara IQ dengan domain Conscientiousness. Hal ini menjadi menarik untuk diteliti karena pada umumnya, IQ dan kepribadian seringkali dianggap sebagai dua variabel tidak saling berkaitan.
Pada kali ini, Tim Research & Product Innovation Firstasia Consultants melakukan penelitian terhadap 4473 orang karyawan daerah Jabodetabek untuk mencari tahu apakah terdapat korelasi antara skor IQ dengan dimensi-dimensi pada Five Factor Model Personality dalam konteks pekerja. Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut kami paparkan hasil riset mengenai “Hubungan antara Kepribadian dan Kemampuan Kognitif pada Karyawan”.